Taaruf dengan Matematika 2
Matematika berasal
dari bahasa Yunani “methema” yang
artinya ilmu pengetahuan atau belajar. Dalam KBBI, matematika merupakan ilmu
tentang bilangan, hubungan antar bilangan, dan prosedur operasional yang
digunakan dalam menyelesaikan masalah mengenai bilangan. Berangkat dari kata
tersebut maka matematika merupakan suatu cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari
tentang bilangan.
Menurut Rus
Effendi didalam Sabrinah matematika merupakan pola berpikir, pola
mengorganisasikan, pembuktian logik, pengetahuan struktur terorganisasi memuat:
sifat-sifat, teori-teori, dibuat secara deduktif berdasarkan unsur yang tidak
didefinisikan, aksioma, sifat atau teori yang telah dibuktikan kebenarannya.
Matematika
memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan. Hal ini menjadi salah satu
penyebab matematika selalu hadir membersamai para siswa disetiap jenjang pendidikan.
Cockroft (Shadiq, 2007) menulis: “It
would be very difficult -perhaps imposible- to live a normal life in very many
parts of the world in the twentieth century without making use of mathematics
of some kind.” Akan sangat sulit atau tidaklah mungkin bagi sesorang untuk
hidup dibagian bumi ini pada abad ke-20 ini tanpa sedikitpun memanfaatkan
matematika. Menjadi pantaslah apabila matematika dijadikan sebagai mata
pelajaran atau mata kuliah wajib bagi setiap orang yang menempuh pendidikan.
Akan
tetapi terlalu dini jika menyebutkan matematika menjadi wajib hanya karena pernyataan
matematika penting bagi kehidupan. Berikutnya Kitcher (Fathani, 2009)
menyebutkan matematika terdiri atas beberapa komponen berikut:
1.
Bahasa (language) yang dijalankan oleh para matematikawan,
2.
Pernyataan (statement) yang digunakan oleh para
matematikawan,
3.
Pertanyaan (question) penting yang saat ini belum
terpecahkan,
4.
Alasan (reasoning) yang digunakan untuk menjelaskan pertanyaan,
5.
Ide matematika itu sendiri dan
bahkan secara luas matematika dipandang sebagai the science of pattern.
Sehingga
matematika menjadi lengkap untuk bekal para pembelajar disetiap jenjang pendidikan.
Pembelajaran matematika tidak hanya berorientasi pada penyelesaian soal yang rutin
maupun tidak rutin. Akan tetapi lebih kepada pembelajaran untuk mengembangkan
kemampuan matematis siswa, berpikir kritis, dan sistematis.
Mengutip dari
UNJkita.com dengan judul “Mengapa matematika selalu menjadi mata kuliah wajib
setiap prodi?” dan mengambil pendapat Concroft dalam Uno mengemukakan bahwa
matematika sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari, bagi sains,
perdagangan, dan industri, dan karena matematika menyediakan suatu daya, alat
komunikasi yang singkat dan tidak ambigius serta berfungsi sebagai alat untuk
mendeskripsikan dan meprediksi. Dari sini selaras dengan pendapat sebelumnya
bahwa diabad 20 ini matematika diperlukan setiap sendi kehidupan.
Matematika
sendiri memiliki lima cabang ilmu yaitu diantaranya aritmatika, analisis,
aljabar, geometri, dan trigonometri. Setiap cabang ilmu ini mengarahkan subjek
pembelajar untuk senantiasa berpikir kritis dan memiliki pola pikir yang
sistematis. Hal ini secara tidak langsung akan tertanam kepada subjek yang
mempelajarinya. Pada akhirnya matematika menjadi bahan pelajaran wajib disetiap
jenjang pendidikan.
Sumber:
1. http://unjkita.com/mengapa-matematika-selalu-jadi-mata-kuliah-wajib-setiap-prodi/
2. Uno, Hamzah. 2012. Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kuat dan Efektif Edisi 1 Cetakan 9. Jakarta: Bumi Aksara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar