Rabu, 12 April 2017

Taaruf dengan Matematika 2



Taaruf dengan Matematika 2
Matematika berasal dari bahasa Yunani “methema” yang artinya ilmu pengetahuan atau belajar. Dalam KBBI, matematika merupakan ilmu tentang bilangan, hubungan antar bilangan, dan prosedur operasional yang digunakan dalam menyelesaikan masalah mengenai bilangan. Berangkat dari kata tersebut maka matematika merupakan suatu cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang bilangan.
Menurut Rus Effendi didalam Sabrinah matematika merupakan pola berpikir, pola mengorganisasikan, pembuktian logik, pengetahuan struktur terorganisasi memuat: sifat-sifat, teori-teori, dibuat secara deduktif berdasarkan unsur yang tidak didefinisikan, aksioma, sifat atau teori yang telah dibuktikan kebenarannya.
            Matematika memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan. Hal ini menjadi salah satu penyebab matematika selalu hadir membersamai para siswa disetiap jenjang pendidikan. Cockroft (Shadiq, 2007) menulis: “It would be very difficult -perhaps imposible- to live a normal life in very many parts of the world in the twentieth century without making use of mathematics of some kind.” Akan sangat sulit atau tidaklah mungkin bagi sesorang untuk hidup dibagian bumi ini pada abad ke-20 ini tanpa sedikitpun memanfaatkan matematika. Menjadi pantaslah apabila matematika dijadikan sebagai mata pelajaran atau mata kuliah wajib bagi setiap orang yang menempuh pendidikan.
            Akan tetapi terlalu dini jika menyebutkan matematika menjadi wajib hanya karena pernyataan matematika penting bagi kehidupan. Berikutnya Kitcher (Fathani, 2009) menyebutkan matematika terdiri atas beberapa komponen berikut:
1.      Bahasa (language) yang dijalankan oleh para matematikawan,
2.      Pernyataan (statement) yang digunakan oleh para matematikawan,
3.      Pertanyaan (question) penting yang saat ini belum terpecahkan,
4.      Alasan (reasoning) yang digunakan untuk menjelaskan pertanyaan,
5.      Ide matematika itu sendiri dan bahkan secara luas matematika dipandang sebagai the science of pattern.
Sehingga matematika menjadi lengkap untuk bekal para pembelajar disetiap jenjang pendidikan. Pembelajaran matematika tidak hanya berorientasi pada penyelesaian soal yang rutin maupun tidak rutin. Akan tetapi lebih kepada pembelajaran untuk mengembangkan kemampuan matematis siswa, berpikir kritis, dan sistematis.
Mengutip dari UNJkita.com dengan judul “Mengapa matematika selalu menjadi mata kuliah wajib setiap prodi?” dan mengambil pendapat Concroft dalam Uno mengemukakan bahwa matematika sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari, bagi sains, perdagangan, dan industri, dan karena matematika menyediakan suatu daya, alat komunikasi yang singkat dan tidak ambigius serta berfungsi sebagai alat untuk mendeskripsikan dan meprediksi. Dari sini selaras dengan pendapat sebelumnya bahwa diabad 20 ini matematika diperlukan setiap sendi kehidupan.
Matematika sendiri memiliki lima cabang ilmu yaitu diantaranya aritmatika, analisis, aljabar, geometri, dan trigonometri. Setiap cabang ilmu ini mengarahkan subjek pembelajar untuk senantiasa berpikir kritis dan memiliki pola pikir yang sistematis. Hal ini secara tidak langsung akan tertanam kepada subjek yang mempelajarinya. Pada akhirnya matematika menjadi bahan pelajaran wajib disetiap jenjang pendidikan.

Sumber:
1. http://unjkita.com/mengapa-matematika-selalu-jadi-mata-kuliah-wajib-setiap-prodi/ 
2. Uno, Hamzah. 2012. Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kuat dan Efektif Edisi 1 Cetakan 9. Jakarta: Bumi Aksara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar